Hanya Tuhan yang tahu. Sebuah ruang tulisan dari hati dengan hati dan untuk hati. Manusia paling unik di bumi Tuhan.

Minggu, April 10, 2022

Runtuh

 Selamat malam para manusia baik. Selamat datang di waktu paling tepat untuk jujur pada diri sendiri tentang segala hal.

Malam selalu menjadi teman setia yang mendengarkan tanpa pernah menghakimi. Tapi malam juga yang membuat hati semakin merasa sepi. Segala hal akan keluar dengan butir air mata yang jatuh di kedua pipi.

Disini, kembali dengan saya. Perempuan rumit, aneh yang pernah mendapat julukan alien oleh seseorang. Tapi lupa orang itu siapa.(Hahaha...)

Malam ini saya ingin bercerita tentang sebuah kebenaran hati. Mungkin ini adalah sambungan cerita saya mengenai orang baru yang berhasil memikat hati saya. Cerita akan saya mulai utarakan dengan menyebut nama cinta pertama saya yang 10 tahun saya bertahan pun berjuang.



...

...

Hai ad, selamat malam. Apa kabar? Saya tidak pernah mendapat kabarmu akhir-akhir ini. Beberapa hari terakhir saya tengok laman sosial media mu. Nihil. Tidak ada jejak mu disana. Ad, di ruang ini saya pernah bercerita dan memberitahu kamu bahwa saya berhasil jatuh hati kepada seseorang. Saya ingin bercerita lagi tentang kelanjutan cerita itu. 

Ad, saya sudah merasakan cinta dalam diam seperti apa. Dan tidak ingin mengulanginya, saya akhirnya mengakui perasaan saya pada seseorang. Saya mengatakan banyak hal tentang hati saya. Kau tau Ad, awalnya saya sangat bahagia. Dia menyambut saya dengan baik meski tanpa jawaban pasti apakah dia mempunyai perasaan yang sama. 

Lalu kita terlibat komunikasi yang intens Ad. Saling melempar perhatian. Seperti kita dulu hahaha. Hari demi hari, katanya kita jalani saja dulu. Karena saya terlalu berbunga-bunga, saya selalu ingin membuatnya nyaman berkomunikasi dengan saya. Namun ternyata semua itu seperti dihempaskan ke jurang. Saya terlalu percaya diri tentang perasaan saya. Saya lupa Ad, bahwa dia belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Dia trauma dengan kisah cintanya. Sehingga sulit membuatnya membuka hati. Tapi Ad, bukankah jika trauma itu tidak akan mengenal dulu seseorang? Mengapa dia malah mengetuk pintu saya? Mengapa harus saya yang dia tuju? Ad kau tahu, dengan mu saja membutuhkan waktu 10 tahun untuk saya bisa bangkit lagi. Saya tidak tahu bagaimana ini, bagaimana rasa sakit saya. Bagaimana saya harus menyembuhkannya?

Ad, sebagai perempuan saya ingin merasakan bagaimana rasanya cinta itu terbalas. Apakah menyenangkan? Atau bagaimana? Saya sangat ingat bagaimana kamu perlahan menjauhi saya waktu itu. Mengusir saya dengan kata kasar, namun saya masih tetap tinggal. Saya terus menghubungi kamu hingga kamu geram dan menyampaikan pesan pada teman saya bahwa kamu tak ingin diganggu oleh saya. Melalui sebuah pesan itu, saya menyingkir dengan hati yang berlipat hancur. 

Oh iya Ad, setelah itu segala kisah saya begitu hancur. Saya mencoba mengenal laki-laki lagi, dan kita sudah intens berkomunikasi. Kita memutuskan bertemu di sebuah kota yang aestethic yaitu jogja. Dan kau tau Ad, dia tak menemui saya. Saya tunggu hingga senja dia sama sekali tak datang. Saya sendiri ditengah kota yang kala itu masih asing bagi saya. Saya menaiki kereta sendiri dengan perasaan hancur lagi. Tidak ingin menyesal, saya terus mencoba bangkit. Saya mengenal lagi dan lagi. Ternyata semua menyakiti. Dan yang terakhir, membuat saya tidak ingin tersakiti lagi. Saya tidak tahu Ad, mengapa saya harus jatuh hati pada orang yang sama sekali tidak bisa menghargai perasaan seorang perempuan. Dan saya malah menyia-nyiakan orang yang sudah berkorban demi saya. Ada Ad, seorang yang sangat mengagumi saya. Dia mengantar saya pulang dari sebuah kota hingga memastikan saya benar-benar selamat. Dia merelakan waktunya terbuang demi perempuan hina seperti saya. Dia membuntuti saya ketika tahu saya selalu sendiri pulang malam. Namun saya sama sekali tak pernah melihatnya ada. Saya membuatnya menjadi tak ada.

Dan sekarang, saya pun kehilangannya. Dia sudah tak muncul lagi di hadapan saya. Dia tidak lagi mengirim pesan yang selalu menyemangati saya. Dia tak lagi menyapa saya.

Dan saya, malah mengejar laki-laki yang sama sekali tak bisa membuka hatinya. Laki-laki yang selalu menganggap saya ini hanya candaan. Saya selalu menyemangati laki-laki yang tak bisa tegas dalam perasaannya. Saya selalu memandang laki-laki yang tak pernah memandang saya sebagai perempuan yang sangat menyukainya. 

Ad, saya kehilangan semuanya. DIa yang tak menyukai saya tentu saja hanya pergi begitu saja. Dia yang sangat mengagumi saya sudah menyerah. Ad, dimanapun kamu, saya ingin melihatmu. Saya ingin cerita banyak hal seperti waktu itu. Tapi saya kehabisan waktu bukan?

Ad, saya hancur. Setiap hari saya tidak bisa berpikir jernih. Tidak ada yang bisa dipercaya. Siang saya tertawa lepas, malam saya menangis hingga pagi. Dan disaat itu juga tidak pernah ada yang peduli tentang apa yang saya alami. mereka hanya bilang, lupakan saja, cari saja yang lain. 

Tuhan, saya lelah dalam mencintai. Izinkan saya untuk dicintai oleh salah satu dari hambamu yang akan membuat saya yakin bahwa cinta itu tidak menyakitkan lagi. Saya sudah hancur oleh perlakuan seorang suami pada istrinya. Saya sudah hancur melihat bagaimana Ibu, dihancurkan perasaannya oleh lelakinya. 

...

...

Untuk yang saat ini masih saya sukai, kemarin kamu bilang ingin bertemu. Saya semangat akan hal itu. Saya akan melihat kamu. Saya sangat senang. Saya membeli kosmetik baru supaya kamu melihatku sebagai perempuan tercantik. Saya sangat menunggu. Namun hari itu tak kunjung datang. Dan tenggelam begitu saja. Setelah beberapa hari berlalu, saya mencoba menanyakan itu dan jawab ternyata sangat meruntuhkan dunia saya.

" mengapa semua kamu buat serius."

Se-benci itu kamu dengan saya, kenapa tak bilang dari awal jika kamu tidak akan bisa membalas perasaan saya dengan baik? mengapa harus menghancurkan hati dulu baru pergi? mengapa harus begitu? 

Untuk kamu, saya sangat membencimu sekaligus menyukaimu. Saya hanya bisa mengagumimu lewat halu saya. Semoga cepat sembuh lukamu. Semoga menemukan perempuan yang seperti kamu harapkan. Maaf menyukaimu sedalam ini. Hv a nice dream, hv a nice day manusia jahat. 

...

...

Read More

Selasa, Maret 22, 2022

Am With You




Bukan lagi terkadang. Namun sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Saya tidak tahu apakah ini bisa disebuat kebiasaan, karena memang semuanya tak pernah berjalan dengan baik. Meskipun itu tampak baik namun tetap berselimut duka. Menjadi anak perempuan pertama, dikatakan manja juga tidak, dikatakan pekerja keras juga tidak. Kata apa yang pas untuk mewakili seluruh perjalanan hidup saya hingga saat ini?

Apakah ada seseorang yang bersedia mendengarkan secuil tulisan tentang saya? Apakah ada satu (saja) manusia yang menjadi pendengar setia saya? Yang mau mendengar cerita manusia aneh ini. Saya tidak yakin manusia itu ada. Namun, saya berharap dengan harapan yang lemah. Tuhan, selain engkau saya berharap seseorang yang nyata ada. Untuk mendengar saja, tak perlu menyukai cerita itu apalagi terhanyut oleh cerita saya. Oh tidak, ada atau tidak saya akan tetap bercerita lewat tulisan. Saya hanya sedang ingin berkeluh kesah selain kepada-Mu Tuhan ku.

Jadi, izinkan saya bercerita disini. Karena cuma disini saya bisa menuliskan segalanya. Perihal pertanggungjawaban, biar itu menjadi urusan saya 👩


Selamat hari senin untuk semua manusia di bumi. Monster day akhir bulan yang selalu menakutkan bagi semua kalangan manusia. Dari anak sekolah yang benci upacara, anak smp sma yang benci dengan padatnya mata pelajaran, anak kuliahan yang harus dateng di jam pagi hingga para pekerja yang siap bertarung dengan banyak kewajibannya. 

Apa kabar ? 

 Saya akan menyapa anda terlepas siapapun anda dan dimanapun anda. Saya banyak berharap keadaan baik-baik saja. Bukankah harapan itu adalah hal yang baik-baik? Jika sedang tak baik-baik saja, tak masalah. Karena ada banyak manusia juga sedang tak baik-baik saja. Maksud saya tidak berniat mengatakan Ada yang lebih buruk harinya tidak ! Bukan itu. Maksud saya bahwa tidak apa-apa semua juga mengalaminya. Jika harus menangis, keluarkan air mata itu. Jika merasa marah ataupun kecewa, keluarkan juga, begitu pun dengan perasaan bahagia. Dengan catatan, bahwa semua itu ada cara yang baik untuk melampiaskannya. Jadi jangan ditahan. Mungkin saat ini masih belum bisa untuk melapaskan semua perasaan itu. Namun perlahan, pelan-pelan saja. Pedulilah pada dirimu sendiri. Mungkin, kita sudah mengetahui jika banyak orang disekeliling kita tak begitu peduli. Karena ya memang mereka hanya manusia biasa sama seperti anda. Jadi mari belajar mencintai diri. Tak perlu cepat-cepat.


Saya tidak tahu lagi bagaimana cara menjumpai anda yang memiliki perasaan (rapuh) sama seperti saya selain melalui beranda sosial media. Jangan khawatir, jika ingin bercerita banyak hal, saya akan selalu siap mendengar apapun. Hal receh, serius, basa-basipun akan saya dengarkan dengan baik. Karena saya tahu bagaimana rasanya tidak ada pendengar, bahkan ditolak untuk bercerita. Jadi, yang ingin saya katakan :

Ada cerita apa hari ini?

Apakah ada kesulitan hari ini?

Anda tidak harus percaya saya. Jika tidak ingin bercerita, saya tetap menunggu anda. Pelukan saya geratis. Pil kebahagiaan saya juga tak dipungut biaya. Saya rasa dengan menyebar rasa bahagia akan membuat diri anda sedikit terhibur meski tak bisa menyembuhkan. 

Saya tahu bahwa hidup terkadang lebih banyak sulitnya. Tapi bukankah mudah itu sudah biasa? Yang luarbiasa adalah kesulitan itu. Mari lewati itu dengan keadilan rasa. Jika part itu sedih, menangislah. Jika part itu senang, maka bergembiralah, Jika part itu mengecewakan, mengomelah. Jadi tak harus berpura-pura. Tapi saya juga tidak mengatakan jika pura-pura itu buruk. Karena saya juga banyak berpura-pura supaya bisa sampai dititik ini.

Anda tahu, dari sejak SMP banyak teman yang selalu bilang,

Sa, giliran kamu untuk bercerita.

Ta, kita ga pernah denger cerita kamu. Berbagilah tidak apa-apa. Jika ada masalah ceritakan, supaya kita bisa bantu.

Dengan senyuman manis khas saya, saya mengatakan bahwa lebih menyukai mendengar daripada bercerita. Semakin bertumbuh dewasa saya banyak merasakan sesak dada, menahan beban teramat berat. Hingga tiada hari tanpa tangis. Saya butuh tempat untuk sekedar beristirahat. Ternyata tidak ada tempat itu. Bahkan salah satu penghuninya menolak. Saya tidak punya lagi kesempatan bercerita banyak hal. Padahal kepala saya sangat berat. Bagaimana dengan Ibu, yang katanya sangat dekat dengan saya? Bukankah hal paling jahat jika harus membagi rasa sedih pada seorang Ibu. Wanita sehebat itu hatinya, tak sanggup saya membuatnya menjadi pendengar cerita saya yang banyak sedihnya. Biar saja tersimpan dalam diri saya (itu pilihan saya). 

Namun, saya tak akan membiarkan orang lain seperti saya. Jadi jangan diam saja jika ada banyak hal untuk disampaikan. Jika anda membutuhkan saya sebagai pendengar, saya selalu mempunyai banyak waktu sangat banyak untuk anda. Saya akan datang dan tak perlu juga imbalan apapun. Saya tidak ingin dengan saya menjadi pendengar anda juga harus mendengar saya, tidak.

Saya harap kalian menikmati semua fase dalam hidup. Kalian banyak teman, bertemu orang baru, mencintai seseorang bahkan menemukan teman hidup. 

Jika kalian tiba-tiba ingin bertanya tentang saya, maka ini jawaban saya ,

Saya selalu tak baik-baik saja. Tak punya tujuan tertentu. Hanya sedang berusaha menjadi manusia baik. Keluarga ? Saya membenci mendengar kata itu. Teman? Banyak yang menghilang karena tahu kekurangan. Sahabat? Ada dua manusia penting bagian dari proses bertumbuh saya. Cerita paling berkesan? Ketika saya menemukan orang-orang yang saya cintai entah itu teman, sahabat ataupun seorang laki-laki (waktu pertama kali). Saya tetap ingin menjadi penulis di kehidupan selanjutnya. Keadaan sekarang? Bekerja di suatu klinik, tinggal di kota kelahiran, banyak rasa takut, iman yang naik turun, selalu ada waktu buat nangis dan overthingking, sedang mencintai seseorang, insecure dengan pencapaian orang lain, sulit menaruh percaya pada banyak orang, menyimpan sebuah kelakuan buruk yang tak ingin diketahui oleh banyak orang, memilih tak berhubungan dengan banyak teman, memilih menutup diri menjadi manusia aneh, karena itu cara menyenangkan diri sendiri. 

Masih banyak, namun hari ini saya tak memiliki pikiran yang jernih. Terlalu mengantuk. Kalian jangan lupa dengan diri kalian sendiri ya. Jika merasa tidak ada yang mencintai atau menyukai, saya katakan ...

Saya sangat mencintai kalian. Jangan khawatir. Teruslah hidup sampai waktunya benar-benar pulang. 

 

🌘🌜🌝🌠🌊🌂🌈⛅👩 

 

 

 

 

 

Read More

Senin, Februari 21, 2022

23;10 Random Story About Me !



Malam ini aku menulis sebuah tulisan yang mungkin aneh ketika kalian membacanya. Aku hanya ingin bercerita sebelum tidur. Aku sangat bersyukur Tuhan mengenalkanku pada dunia literasi. Tuhan mempertemukanku dengan sebuah platform digital, dimana disini disana aku bisa menceritakan sebagian besar kisah. Tuhan mengizinkanku untuk memahami kata-kata kias yang kebanyakan orang belum tentu tahu maksud dari kata-kata itu. Dengan semua itu, aku memiliki sebuah tempat berkeluh kesah selain sajadah.

 

Aku benar-benar tak memiliki siapapun untuk ku banggakan selain Ibu dan kedua sahabat kecilku. Hidup 23 tahun hidup tanpa bersosialisasi normal seperti manusia lainnya. Jika dibilang tidak punya teman, tidak juga. Aku memiliki banyak. Tapi sama sekali aku tak pernah mencoba akrab dengan mereka. Jadi ya sudah, ketika kita bermain ya bermain. Aku tak menyukai per-geng an. Mungkin itu yang membuatku tak memiliki kenangan mendalam bersama mereka.

 

Tentang dua sahabat itu, hem Dede dan Ami (nama samaran). Aku ga begitu ingat bagaimana takdir mempertemukan kita dan menyatukan kita hingga saat ini. Padahal kita memiliki dunia masing-masing. Namun selalu ada kesempatan yang membuat kita terikat. Aku beruntung memiliki kalian, selain itu kurasa biasa saja. Namun, aku tak boleh seperti itu. Tidak, aku sudah dewasa. Aku sudah terbiasa hidup dengan keterasingan. Jadi aku sudah akrab dengan dunia ku sendiri ketika tidak ku temui satu orang pun teman. Aku bisa membaca buku sendiri disebuah taman, aku bisa makan sendiri ditengah keramaian, aku bisa mendengarkan music kesukaan ketika suara dunia sangat berisik. Aku pergi kemanapun ku suka dengan diri sendiri. Mengunjungi tempat yang ingin ku kunjungi. Membuat cerita bersama orang asing lalu pergi begitu saja. Aku tak ingin memiliki hubungan pertemanan yang dalam selain dengan kalian. Aku hanya berteman sekedar memenuhi syarat manusia sebagai makhluk social. Sekaligus membantu mereka, maybe hehehe ..

 

Aku tidak pernah juga bercerita panjang kali lebar tentang apapun itu di dunia nyata. Tidak seperti mereka yang bergiliran menjelaskan apa yang terjadi. Jika seseorang mau menelusuri jejak ku sd, smp, sma, bahkan kuliah, silahkan. Jawaban mereka pasti tidak jauh dari kata aneh, misterius, pendiam, badut, ya sejenis kata aneh lainnya. Atau bahkan hanya sebuah kekonyolan. Tentang bagaimana keluargaku, siapa orang-orang terdekatku, akan sulit mendapat jawaban paling jelas. Aku benci jika harus terekspose di dunia nyata. Di dunia maya banyak manipulative yang bisa dimainkan, aku menggunakannya meski belum dengan baik. Ada suatu moment dimana aku benar-benar seperti teman yang jahat. Aku memang sering tak menyimpan kontak beberapa orang. Bahkan teman-temanpun hanya beberapa saja. Jangankan teman, keluarga saja banyak yang tak kusimpan. Suatu ketika ada pesan masuk dari nomor tak bernama. Ya ga kaget, cuma tanya aja siapa. Lah dibales marah-marah jangan bilang lu ga nyimpen nomer gua  Cuma ku balas emot ketawa.

 

Intinya, aku tak pernah memiliki kenangan indah apapun baik tentang teman ataupun seseorang lainnya. Aku tidak tahu kenangan indah itu seperti apa. Bahkan tentang kenangan bersama cinta pertama pun, aku menggapnya hanya sekedar kisah biasa. Meski sudah dewasa, rasanya telat jika membangun sebuah kenangan indah bersama seseorang. Tapi aku kan masih 23 tahun. Masih ada dua tahun lagi untuk menciptakan moment indah bersama seseorang yg ga tau siapa itu . Hahaha sepertinya aku melewatkan masa bahagia sebagai seorang remaja awal, tengah dan akhir. Tidak. Aku tidak boleh menyesal tentang masa lalu. Ya sudah, itu sudah terjadi. Tapi akhirnya aku merasa kesepian sepanjang hari. Meski sudah ku sibuk bekerja, sibuk dengan hobi, sibuk mengamati kehidupan social manusia, masih saja nangis kalau perjalanan pulang naik motor.

 

Ini tulisan random. Malam yang sedikit tak menyusahkan. Tanpa hujan tanpa penat. Pulang dengan selamat, tidur dengan nyenyak, selamat malam 🌹 

 

Read More

Senin, Februari 14, 2022

Cerita Hari ini

 

Aku mengerti sebagian bab dari hidup malam ini, …


Sebuah tanggung jawab atas diri sendiri. Semuanya, baik cinta pekerjaan bahkan hubungan antar manusia dan Tuhan. Sepulang dari kantor, langit senja menyapa hangat. Aku melewatinya dengan baik versiku sendiri. Malam datang dengan tenang. Tanpa gerimis ataupun gemericik suara hujan. Yang ada hanya pemandangan indah waktu malam dan pemikirianku yang terlalu dangkal mengenai kehidupan. Aku membuatnya ringkas malam ini. Aku menemui banyak orang asing, memandang wajah-wajah penuh arti itu. Ada yang bahagia bersama teman-temannya, bahagia bersama keluarga besar maupun kecil, bahagia bersama pasangan saja, bahagia bersama anak saja, bahagia bersama orang asing yang baru ditemui, dan bahagia berjalan sendiri menikmati waktu. Begitupun dengan kesedihan, yang sebagain dari mereka ingin diperlihatkan, disembunyikan, ditegarkan, dan lain semacamnya. Malam ini aku menganggap semua itu hal yang normal. Bahagia dengan versimu, bersedih dengan versimu, bersyukur dengan versimu, tanpa mengintimidasi versi orang lain. Kita hanya boleh berdisikusi tentang semua perilaku itu, tanpa harus memojokkan. Aku tidak tahu apa kalian akan mengerti. Itu juga bukan lagi masalah. Siapapun orang yang tidak ingin mendengar bukan berarti harus aku kecewa atau malah melakukan hal yang sama kepada orang itu. Aku akan tetap mendengar bahkan ketika kamu tidak ingin mendengar semua cerita yang ku sampaikan. Karena radio kehidupan hadir untuk memperhatikanmu dengan hangat. Aku menyayangimu, wahai diriku dan juga kalian.

 

Aku akan bertanggung jawab atas apapun tentang diriku sendiri, bahkan untuk perasaanku terhadap siapapun itu. Jadi, ketika nanti jawaban balasan tidak sesuai ekspektasi aku bisa mengendalikan atas dasar rasa tanggung jawab itu. Jadi, jangan khawatir. Eh lagian siapa yang khawatir selain Ibu hahaha … Am a special woman. 






Read More

Kamis, Februari 03, 2022

I Said Yes

 




Sepertinya ini babak baru dalam cerita hidupku. Mencoba melakukan apa yang sama sekali tak bisa kulakukan. Sepertinya ini adalah kenyataan yang terjadi, bahwa aku benar-benar telah mengakhiri cinta sepihakku pada cinta pertama itu. Setelah 10 tahun lamanya menunggu, selama itu tak pernah mencoba tertarik pada siapapun. Pun dengan memandam perasaan hingga sangat dalam, terkubur, dan akhirnya menjadi fosil. Seperti yang dikatakan salah seorang sahabat, bahwa kamu tak perlu untuk menghilangankan segala sesuatu dalam memori hidupmu. Beri tempat untuk itu dan mulai lah tetap melangkah jauh. Hai Ad, aku berhasil menyukai seseorang. Aku sepenuhnya melepaskan perasaanku padamu. Terimakasih telah mengajariku bagaimana cara tersenyum, bagaimana cara menjadi lucu, hingga saat ini aku dinobatkan banyak orang sebagai manusia ringan beban. Sebagai manusia receh, yang setiap hari bisa ketawa pagi sampai sore meski malam ku gunakan untuk menangisi mu. 

Menyukaimu membuatku belajar banyak hal. Memendam cinta selama bertahun tahun juga membuatku belajar banyak hal. Bahwa tak baik melakukan semua itu selama kurun waktu yang lama. Menyadari sepenuhnya bahwa aku adalah manusia yang masih bernafas, masih memiliki hidup yang panjang. Aku harus menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. Supaya tidak menyakiti diriku sendiri. Karena waktu 10 tahun itu, hampir setiap malam tak pernag henti air mata keluar. Tenang saja Ad, kali ini aku memiliki perasaan baru untuk seseorang. Dan kau tahu, aku sudah menyiapkan hati dan pikiran untuk segala konsekuensi mencintai seseorang sekali lagi. Aku sudah menyampaikan padanya secepat mungkin setelah gejolak hati membuatku merasa berantakan setiap hari. Aku menyampaikan perasaanku pada orang asing yang tak pernah ku kenal secara dalam sebelumnya Ad. Tidak ada alasan pasti mengapa aku memutuskan menjatuhkan hati pada orang itu. Dan aku sudah menerima segala patah dan runtuh nya ketika menyampaikan kejujuran itu. Hahaha, aku kan sudah terbiasa runtuh dan biasa tertawa lepas setiap hari.

Ternyata selega ini menyampaikan perasaan kepada seseorang. Tak lagi menjadi beban rasa di hati dan pikiran. Bahkan ketika nanti Tuhan tak memberi jalan terbaik, rasanya akan sangat lapang menerima. Karena dari awal sebelum menjelaskan, aku mengatakan banyak hal kepada diri ku sendiri. Membisikkan hal hal yang tak membahagiakan. Kau tahu kan, bahwa manusia itu mudah menerima hal bahagia. Namun sulit menerima kenyataan pahit. Jadi, ku ajarkan pada diriku sendiri untuk memberi ikhlas pada hal menyakitkan itu masuk. Itu sudah jadi bagian dari hati ketika mengakui sebuah perasaan. Sama halnya rasa bahagia. 

Aku berhasil mengungkapkan terlebih dahulu. Aku berhasil untuk tidak kecewa tentang penolakan itu. Aku berhasil untuk baik baik saja kedepannya jika Tuhan memberi kabar buruk. Kali ini aku memenangkan diri ku sendiri. Kali pertama selama 23 tahun hidup, memberitahu seseorang tentang perasaanku sesungguhnya. Menjadi perempuan semenyebalkan ini hahaha ...

Hai orang asing, terimakasih untuk segala jawab dan penjelasan yang membuatku lega mendengarnya. Terimakasih telah memberi ruang untuk ungkapan hatiku. Terimakasih sudah membuatku menyadari bahwa aku menaruh hati. Terimakasih telah menanggapi dengan baik. Satu fase sudah terlewati. Berikutnya masih sedang belajar untuk tidak menaruh harap yang besar. 


*Menyukai orang dan orang itu tahu, adalah kebebasan hati yangt hakiki. Terlepas dari jawabannya gimana, terserah. Yang penting sudah lega. Heey Sa, u can do it kan. Jadi nanti kalo mau jujur lagi pasti bisa.

Kepada Bulan Februari yang mengagumkan. 

Tertanda, aku yang mencintaimu : Tata, Gembrut, Gembrot, Yykfkxn, AlifLamMim, RadioKehidupan.

....💗🌷

Read More

Rabu, Desember 22, 2021

Angle Without Wings

Sedikit lebih baik. Hehehe ...
Lama sekali tak menulis sesuatu di laman ini. Sebenarnya ada banyak sesak dihati yg ingin ku utarakan. Tapi terhalang oleh fisik lemah, jadi lebih baik istirahat. 

Sepertinya aku sangat cocok memilih hari utk kembali menulis. Karena hari ini tepat 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Selamat utk Ibu di seluruh dunia. Tugasmu, dedikasimu luar biasa. Terimakasih sudah menjadi Ibu meski kadang menjengkelkan. Hahaha...

Mother to Daughter,

Anakku. Putra putri Ibu. Tak perlu kalian memahami Ibu sepenuhnya. Ibu yakin kalian pasti kesulitan memahami maksud Ibumu. Kadang menyuruhmu melakukan hal hal yg kadang tak kalian sukai, bahkan terlihat seperti memaksa. Meski Ibu jelaskan bukan maksud memaksa, kalian selalu menangkap pengertian salah. Tak masalah. Ibu tak pernah membenci kalian. Ibu hanya ingin kehidupan yg baik untukmu. Memperhatikan setiap tumbuh kembangmu, berusaha membesarkan mu dgn cara diluar nalar, supaya hal baik selalu ada bersama mu. 
Anakku tersayang. Seburuk buruknya perempuan ini, naluri Ibu akan selalu melekat. Meski Ibu tak sebaik dan sehebat ibu lainnya, Ibu akan berusaha terus. Semakin dewasa dirimu, pasti semakin pintar bicara, dan Ibu bahagia. Jadi, setiap hari Ibu akan belajar utk mu. Tentang apa kesukaanmu, apa yg tak kau sukai, yg membuatmu marah senang, semua tentang mu Ibu akan belajar memahami setiap hari. 
Maafkan Ibu yg selalu menyuruh, belajar yg rajin, jangan begini, jangan begitu. Maaf, Ibu yg masih membuatmu jengkel setiap hari. Seperti yg Ibu bilang tadi, cukup satu hal yg perlu kamu pahami. Jangan jadi seperti Ibu. Jadilah lebih dari ini. Kehidupan ini keras. Jadi kamu harus tau arah. Ibu tak ingin kamu jatuh di jalan yg tak baik. 

Daughter to Mother,

Bu, makasih udah maksa utk terus belajar. Makasih udah marah saat tulisanku dulu jelek. Makasih udah marah dgn hal hal kecil. Semua hal tentang mu yg selalu gagal ku pahami bahkan sampai dewasa. Btw tadi aku udah nulis semua tentang mu Bu, tp kehapusssss hua. 

Bu, banyak banget jengkel. Tp melihatmu yg terus berjuang setiap hari demi anak, jengkel ku sedikit meredup. Kenapa harus sekeras itu sih Bu. Aku pernah bilang, kalo sakit rasain aja. Tp Ibu malah bilang ga papa terus. Banyak banget kalo harus cerita. 

Aku jadi tahu mengapa harus belajar banyak, mencintai dgn tulus, dan berbaik hatilah. Tp Bu, maaf lagi lagi anak perempuan mu yg menyedihkan ini masih gagal. Lain kali pasti engga kok. Makasih udah selalu berjuang Bu. Menjadi perempuan mandiri.

'Kalo sakit ditahan. Ayo makan banyak biar ga sakit.'
'Jangan jadi seperti Ibu ya,'
'Jangan salah milih laki laki '
'Jadi perempuan itu harus mandiri. Jangan bergantung pd laki laki.'
'Belajarlah mencintai ya...'
'Selalu jadi orang baik utk siapapun. Bahkan itu utk orang jahat sekalipun.'

...
Titik tiga ini menandakan banyak hal yg ingin tersampaikan tapi, capek buat ngejelasin manusia sebaik Ibu. Eh, sejengkelin Ibu. 
Semoga Allah kabulkan semua harapan Ibu. Aamiin. 






Read More

Minggu, Desember 12, 2021

Midnight Story

Ahad, 12 Desember 2021.
Menghitung hari menuju pergantian kalender kehidupan.
Aku ingin menulis banyak hal namun terhalang malas yg berlebih. Tapi hari ini di jam 23 tepat, aku ingin mengutarakan nya.

Teman online ku,

Entah kalian membaca, sekedar lewat atau bahkan tak peduli. Lagi lagi aku masih seperti ini. Manusia dgn segala rapuhnya. Sepanjang satu tahun yang terlewati hingga di penghujung nya, aku menemukan dan ditemukan (lagi) oleh banyak hal. 

Bagaimana dgn kalian? Aku harap kabar baik selalu kalian miliki. Semakin dewasa aku semakin ragu. Apakah aku bisa mewujudkan banyak harapan baik itu? Keluarga yg bahagia, pertemanan yg baik, hingga asmara yg sempurna. Namun nyatanya, semua semakin membuat kepala berputar. Selalu ada rasa khawatir di ujung malam utk melihat hari esok.

Dari keluarga yg tak pernah stabil. Masalah rumit yg setiap hari muncul dan membuat hati marah mengapa aku dilahirkan didalam keluarga ini. Pertemanan yg mulai menciut. Hampir ga punya. Sahabat pun sudah bertumbuh jauh dan mulai sibuk. Aku seperti angka satu. Ditambah kisah asmaraku yg hambar, eh bahkan hampir tak pernah merasakan bagaimana itu cinta dari lawan jenis. Bahkan sosok cinta pertama bagi anak perempuan.

Kadang aku berpikir, bagaimana rasanya dicintai? Apakah itu menyenangkan? Apa seperti teman teman kantor? Yg selalu dikirim paket cinta. Entah itu barang atau makanan. Aku tidak tahu, apakah bisa diriku ini dikatakan mandiri (?) Aku cengeng, aku sering ngeluh (sama diri sendiri), aku selalu ngerepotin orang dan selalu buat jengkel orang. Tp aku juga selalu sendiri. Sungguh sulit dimengerti.

Yg ingin ku sampaikan adalah, tdk ingin punya harapan tinggi utk segala hal nanti. Hanya tetap hidup baik dan sehat. Hahaha , sehambar itu rasa hidup ku di usia dewasa.

Oh iya aku memilih memelihara kucing 🐱🐈. Sebenernya udah dari kecil suka kucing. Tp ga keturutan. Hingga akhirnya aku memaksa karena aku dewasa hahaha. Karena aku sudah terlalu kesepian. Belum bisa merasa dicintai oleh manusia, aku ingin sepenuhnya merawat mereka. Para bayi kucing ku ❤️. 

Kalian mau cerita apa tentangku (?) Boleh kalian berkomentar. Ayo kita berkomunikasi. Aku ada di Instagram dan Quora. Ada lagi ask.fm tp jarang buka. Hehehe. 

Sekian utk cerita malam ini. ❤️
Read More

Alif Lam Mim

Hanya Tuhan yang tahu. Sebuah ruang tulisan dari hati dengan hati dan untuk hati. Manusia paling unik di bumi Tuhan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer

About This Blog

All about story of life.

Mengenai Saya

Foto saya
Hi, everyone. Welcome to my world.

Runtuh

 Selamat malam para manusia baik. Selamat datang di waktu paling tepat untuk jujur pada diri sendiri tentang segala hal. Malam selalu menjad...

Formulir Kontak

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Blogger templates